11. Peranan Koperasi Dalam Pasar Persaingan Sempurna
Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika
terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka
dapat mempengaruhi harga yang berlaku; barang dan jasa yang dijual di pasar
adalah homogen; terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; setiap produsen
maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap produsen
maupun konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan pasar
meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang dan informasi lainnya;
tidak ada biaya atau manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang
dijual di pasar. Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bersifat
“penerima harga” (price taker). Kurva permintaan yang dihadapi sebuah
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan sebuah garis horizontal
pada tingkat harga yang berlaku di pasar.Kuantitas output ditentukan
berdasarkan harga pasar dan tujuan memaksimumkan laba, yaitu pada saat MR = MC.
Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran pasar berbentuk garis
vertikal sehingga harga ditentukan oleh permintaan pasar. Dalam jangka panjang,
harga dapat naik, tetap atau turun tergantung pada perubahan permintaan
komoditi yang bersangkutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jenis pasar
persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan
memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak.
Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan
lain-lain. Ciri-ciri Pasar Pesaingan Sempurna : 1. Adanya penjual dan pembeli
yang sangat banyak. Banyaknya penjual dan pembeli menyebabkan masing-masing
pihak tidak dapat mempengaruhi harga. Harga ditentukan oleh mekanisme
permintaan dan penawaran di pasar. Dengan demikian, pengusahalah yang
menyesuaikan usahanya dengan harga pasar yang telah ada. Demikian pula konsumen
secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga pasar dengan jalan memperbesar
atau memperkecil jumlah pembeliannya. 2. Produk yang dijual perusahaan adalah
sejenis (homogen). Produk yang ditawarkan adalah sama dalam segala hal. Dalam
pikiran pembeli, masing-masing hasil produksi suatu perusahaan dilihat sebagai
sebuah substitusi yang sempurna untuk hasil produksi dari perusahaan lain di
pasaran. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen tidak tergantung kepada
siapa yang menjual produk tersebut. 3. Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar.
Masing-masing penjual ataupun pembeli mempunyai kebebasan untuk masuk dan
keluar pasar. Tidak turut sertanya salah satu pengusaha atau pembeli dalam
pasar tersebut, tidak akan berpengaruh kepada harga pasar, karena jumlah produk
yang ditarik/dibeli sedemikian kecilnya sehingga dapat diabaikan jika
dibandingkan dengan total produk yang terdapat di pasar. 4. Para pembeli dan
penjual memiliki informasi yang sempurna. Para penjual dan pembeli mempunyai
informasi yang lengkap mengenai kondisi pasar, struktur harga, dan kuantitas
barang yang sesungguhnya. Keterangan ini mudah didapat dan tidak memerlukan
biaya yang besar (costless).Berdasarkan kondisi di atas, dapat diamati
keseimbangan / ekuilibrium dari suatu badan usaha koperasi untuk jangka waktu
pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam struktur pasar persaingan sempurna,
harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran
(supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan
sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan
menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka
koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya.
Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk
anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi. Oleh karena itu, persaingan
“harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di
pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka
koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”. Menurut konsepsi koperasi,
biaya produksi akan dapat diminimumkan berdasakan skala ekonomi, baik sebagai
koperasi produsen maupun konsumen.
Kebaikan dan keburukan
pasar persaingan sempurna
Pasar
persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang
lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum
menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut
efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a. Efisiensi
produktif : Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang
pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang
paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak
gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien
adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus
dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara
keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah,
yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu
industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai
tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling
minimal.
b. Efisiensi
Alokatif
Untuk
melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah
alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai
tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi
yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan
biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan
ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana
harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam
perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Efisiensi
dalam persaingan sempurna
Didalam
persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas akan selalu
wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam
persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan
dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian,
sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka
panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan
sempurna.
Telah
juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan
marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan
marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini
berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini
membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif.
Dari
kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam
pasar persaingan sempurna.
2. Kebebasan bertindak dan memilih
Persaingan
sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan kecil
masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan
membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan
yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya
menjadi lebih terbatas.
Didalam
pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga,
jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam
menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat,
efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang
pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya
dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka
masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan
jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai
kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan
factor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping
memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki
keburukan-keburukan antara lain :
1. Persaingan
sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam
pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan
lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan
yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru
tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa
keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat
menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam
waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari
mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong
untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
Disamping
oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga berpendapat
kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena
perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat
penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan
seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh
perusahaan yang kecil ukurannya.
2. Persaingan
sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam
menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu
menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan,
penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut
kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.
3. Membatasi pilihan
konsumen
Karena
barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen
mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan
dikonsumsinya.
4. Biaya dalam
pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam
mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling
minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak
berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk
pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati
skala ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.
5. Distribusi
pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi
pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam
masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian
sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana
bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi
pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan
secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
referensi:
KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition) dapat
diartikan sebagai pasar monopoli yang bersaing. Dari pengertian ini dapat
disimpulkan bahwa, pasar suatu produk dikatakan berada keadaan persaingan
monopolistik apabila dalam pasar tersebut terdapat ciri-ciri persaingan dan
ciri monopoli. Hal ini disebabkan produk-produk yang dijual dipasar tidaklah
homogen, tetapi masing-masing mempunyai daya subsitusinya satu sama lain.
Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing, tetapi persaingan
tersebut tidak sempurna karna produk yang dihasilkan tidak
Hubungan Pasar dengan Koperasi
Ditinjau dari sisi produksi dan konsumsi, anggota koperasi dapat
dikelompokkan menjadi Koperasi Produsen dan Koperasi Konsumen. Untuk memahami
bagaimana hubungan kedua sisi ini ditinjau dari fungsi koperasi sebagai
perusahaan yang melakukan transaksi bisnis dengan pasar, perlu digambarkan
hubungan ekonomi pasar dengan produsen bergabung dengan koperasi dan yang tidak
bergabung dengan koperasi.
Hubungan Produsen Anggota Koperasi dengan
Pasar
Menurut konsep koperasi,
sekelompok orang baik itu sebagai produsen maupun sebagai konsumen yang
mempunyai kepentingan ekonomi yang sama dapat membentuk perusahaan koperasi.
Adanya persamaan kepentingan ekonomi ini membentuk “hubungan khusus” antara
anggota koperasi dengan perusahaannya yang disebut koperasi.
Koperasi dalam pasar monopsoni
Monopsoni adalah kebalikan
dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli
produk yang dihasilkan.
Ciri-ciri pasar monopsoni :
• Banyak terdapat penjual
atau produsen.
• Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh harga pasar.
• Sangat mudah untuk masuk ke pasar
• Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
• Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh harga pasar.
• Sangat mudah untuk masuk ke pasar
• Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
KOPERASI DALAM PASAR
PERSAINGAN Oligopoli
struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual)
yang menguasai pasar, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara
diam-diam bekerjasama. Oleh karena itu perusahaan dalam pasar hanya sedikit,
maka akan selalu ada rintangan bagi perusahaan (penjual) baru untuk memasuki
pasar. Di samping itu setiap keputusan harga yang diambil oleh suatu
perusahaan (penjual) harus dipertimbangkan oleh perusahaan-perusahaan lain
dalam pasar. Dengan kata lain, reaksi penting dalam keputusan harga dan output adalah
paling penting dalam model oligopoli.Dewasa ini banyak koperasi di pasar-pasar
lokal yang telah berintegrasi vertikal atau pasar-pasar yang lebih besar dimana
perusahaan-perusahaan yang telah mapan masih sangat terbatas. Hal ini
menunjukkan bahwa koperasi telah berada di struktur pasar oligopoli, yaitu
struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa penjual (perusahaan) yang
menyebabkan kegiatan penjual (perusahaan) yang satu mempunyai peranan penting
bagi penjual (perusahaan) yang lain. Integrasi vertikal yang dilaksanakan oleh
perusahaan koperasi atau perusahaan-perusahaan lainnya di samping sebagai upaya
peningkatan efisiensi perusahaan, juga untuk menghadiri persaingan yang lebih
ketat antar penjual.Persaingan diantara beberapa penjual (perusahaan) akan
berbeda dengan persaingan diantara banyak penjual (persaingan sempurna dan
persaingan monopolistik), sebab keterbatasan jumlah penjual akan mengakibatkan
saling ketergantungan antara penjual satu dengan penjual lainnya, sehingga
setiap keputusan dari masing-masing penjual akan mempunyai dampak signifikan
(nyata) pada perusahaan lain. Jadi perilaku setiap penjual sangat tergantung
dari keputusan-keputusan penjual lainnya.Dalam pasar persaingan sempurna, suatu
perusahaan tidak akan memperhitungkan aksi perusahaan lainnya sehingga
interaksi yang strategis dikalangan mereka jelas tidak ada. Dalam hal ini tidak
ada satu penjual pun yang merupakan ancaman bagi penjual lainnya. Tetapi di
pasar oligopoli yang dicirikan oleh sidikitnya jumlah perusahaan (penjual),
masing-masing oligopolis akan merumuskan kebijakannya dengan melihat efek
kebijakan penjual lainnya. Dalam kondisi seperti ini berbagai akibat mungkin
akan terjadi, tergantung pada derajat ke arah mana si oligopolis bertindak,
baik sebagai saingan maupun sebagai rekan kerjasama. Oleh karena itu, konsep
memaksimumkan, dalam arti “memiliki suatu hasil terbaik” sangat sulit
diterapkan oleh masing-masing penjual karena dihadapkan pada
ketidakpastian.Suatu koperasi dapat menciptakan persaingan harga aktif dalam
pasar oligopoli (harga lebih rendah daripada harga pesaingnya). Harga sedikit
demi sedikit dikurangi dari harga pesaingnya. Karena adanya saling
ketergantungan yang tinggi antar perusahaan (penjual), koperasi dapat
menghancurkan para pesaingnya dan mengakibatkan terjadinya penurunan keuntungan
mereka. Reaksi yang akan timbul dari para pesaing atas kerugian tersebut akan
sulit diramalkan. Maka ada kemungkinan terjadi perang harga, dan terjadi saling
meghancurkan dengan menetapkan harga yang lebih rendah (predatory
pricing). Dengan kebijakan harga yang lebih aktif, koperasi
menciptakan rangsangan-rangsangan yang lebih kuat bagi para pesaingnya dalam
mengurangi kesempatan masuknya koperasi baru. Jika koperasi berproduksi dengan
kemampuan yang lebih rendah (koperasi dengan biaya yang lebih tinggi daripada
pesaingnya), maka para pesaing dapat dengan mudah menyingkirkan koperasi keluar
pasar dan menjadikan koperasi tergantung bantuan dari luar (bantuan pemerintah)
untuk tetap hidup (survive). Dengan demikian apakah para
pesaing oligopolistik akan memulai perang harga untuk menyingkirkan koperasi.
Hal ini menurut Hendar dan Kusnadi (1999) akan sangat tergantung pada
faktor-faktor :
1.
Perbedaan kenggulan
biaya (cost advantages) dari koperasi. Koperasi yang mempunyai
rata-rata lebih rendah daripada para pesaingnya akan susah untuk disingkirkan
dari persaingan dengan kebijakan harga yang lebih aktif. Sebaliknya koperasi
yang mempunyai biaya rata-rata lebih besar daripada para pesaingnya akan mudah
disingkirkan dengan kebijakan harga aktif.
2.
Posisi likuiditas dari
para pelaku kegiatan ekonomi. Untuk menyingkirkan koperasi diperlukan dana cair
yang cukup besar guna membiayai kemungkinan kerugian yang diderita akibat
penetapan harga yang lebih ekstern (harga predator). Bila dana tersebut tidak
mencukupi, maka para pelaku ekonomi tidak akan mudah untuk menyingkirkan
koperasi.
3.
Keinginan para anggota
untuk membiayai kerugian yang mungkin timbul (tingkat loyalitas anggota).
Sebagai dampak dari kebijakan harga aktif para pesaing koperasi adalah kerugian
yang akan diderita koperasi. Bila anggota mampu membiayai berbagai kerugian
yang ditimbulkan, akan susah bagi pesaing untuk menyingkirkan koperasi.
Dari ketiga hal
tersebut yang paling penting adalah kenggulan atau kelemahan dalam hal biaya.
Pada umumnya disinilah kelemahan koperasi karena modalnya kecil. sehingga tidak
mampu berproduksi secara masal. Karena tidak bisa membuat produk masal, maka
produknya menjadi produk biaya tinggi.
Sumber
: Drs. Subandi, M.M. (Ekonomi Koperasi Teori dan Praktik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar